Aliran-aliran Psikologi

wallhere.com

 
Psikologi telah mengalami berbagai perkembangan mulai dari sejarahnya ditemukannya psikologi hingga terkait dengan psikologi sebagai ilmu pengetahuan. Psikologi memang memiliki latar belakang yang mengungkapkan mengenai ilmu kejiwaan hal ini dilontarkan oleh para ilmuwan dan ahli psikologi sebelumnya. Keilmuan dan pengetahuan terus berkembang dan terbaharui seiring dilakukannya berbagai temuan penelitian. Seiring perkembangan waktu maka muncul berbagai aliran psikologi yang menyertai, karena dari hasil berbagai hasil perkembangan ilmu jiwa ke arah modern. 
 
Dari berbagai aliran psikologi tersebut banyak menuai tanggapan pro dan kontra di masanya, karena perbedaan pendapat dan pertentangan yang muncul dari berbagai sisi  temuan ilmiah. Hingga saat ini kami rangkum bentuk aliran-aliran psikologi antara lain adalah sebagai berikut: strukturalisme, fungsionalisme, behaviorisme, gestalt, humanistik, dan psikoanalisis. Di bawah merupakan penjelasan mengenai aliran-aliran psikologi:

Strukturalisme

Aliran strukturalisme ini dikemukakan pertama kali oleh Wilhelm Wundt melalui penelitiannya. Wundt dan rekan rekannya bekerja dan menyelidiki struktur kesadaran dan kemudian mengembangkan hukum hukum pembentuknya. Wundt dan rekannya berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks itu memiliki struktur yang terdiri dari keadaan mental yang sederhana. Strukturalisme dari Wundt ini memiliki ciri terhadap penekanan analisis atau proses kesadaran dipandang dari elemen dasar dan hukum antar elemen kesadaran. Karena pandangannya ini aliran strukturalisme disebut juga dengan psikologi elementalisme. Selain elemen dasar, kesadaran juga dipandang sebagai elemen utama kejiwaan atau kehidupan mental, segala sesuatu dalam diri manusia berasal dari kesadaran.

Fungsionalisme

Aliran fungsionalisme berorientasi psikologi yang menekankan pada proses kejiwaan yang sedang dihadapi dan menghargai manfaat psikologi. Selain itu juga mempelajari fungsi kesadaran sebagai jembatan penghubung antara manusia dengan lingkungannya. Aliran fungsonalisme memandang masyarakat sebagai sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Fungsional juga menghubungkan antara pikiran dan perilaku manusia dan mengaitkannya dengan hubungan antara manusia dengan lingkungannya.

Behaviorisme

Behaviorisme merupakan lanjutan dari strukturalisme oleh Wundt. Behaviorisme menolak unsur yang dinyatakan dalam fungsional yaitu kesadaran. Behaviorisme menyatakan diri mempelajari tentang perilaku yang nyata. Aliran behaviorisme ini merupakan asumsi kejiwaan dan bukannya materi atau objek, sehingga tidak dapat diteliti langsung. Penelitian difokuskan pada tingkah laku dengan asumsi bahwa tingkah laku adlah wujud dari mental atau kejiwaan manusia.

Gestalt

Aliran ini memandang keutamaan dari psikologi adalah mengenai keseluruhan. Mekanisme kerja aliran ini yaitu dengan menganalisis unsur unsur kejiwaan. Kejiwaan merupakan hal yang harus dipelajari secara keseluruhan dan tidak dapat dipisahkan ke dalam elemen elemen.

Psikoanalisis

Aliran ini muncul pada tahun 1900 dan aliran ini muncul pandangan psikologi yang dikembangkan melalui dasar-dasar tinjauan klinis-psikiatris oleh aliran psikoanalisa yang dipelopori oleh Sigmund Freud seorang Psikiater Australia. Pengobatan dilakukan melalui kejadian-kejadian yang dialami pasien yang mengalami gangguan kejiwaan, disinilah teori kepribadian dan suatu pendekatan psikoterapi dikarenakan mental manusia itu berbeda.  

Humanistik

Aliran humanisme sebagai bantahan dan kurangnya aliran behaviorisme dan psikoanalisa. Aliran humanisme ini pada dasarnya mengakui bahwa pengalaman dan masa lalu itu mempengaruhi kepribadian, tetapi harus diakui pentingnya kedudukan “free will” yaitu dasar kemauan bebas manusia untuk membuat keputusan bagi dirinya untuk menentukan dirinya sendiri.