Fobia dan Cara Mengatasinya

amayi.id

Kata “phobia” berasal dari istilah Yunani “phobos” yang berarti lari (fight), takut dan panik (panic-fear), takut hebat (terror).

Pengertian Fobia

Fobia adalah rasa takut yang persisten terhadap objek atau situasi dan rasa takut ini tidak sebanding dengan ancamannya (Nevid, 2003). Atkinson (2005) mengatakan istilah “phobia” berasal dari kata “phobi” yang artinya ketakutan atau kecemasan yang sifatnya tidak rasional, yang diarasakan dan dialami oleh seseorang.

Tidak seperti rasa cemas biasa yang bersifat sementara, seperti saat harus berbicara di depan umum atau menghadapi ujian, fobia adalah kondisi permanen, yang menyebabkan reaksi fisik dan stres psikologis.

Penyakit mental ini dapat memengaruhi kemampuan bekerja atau berinteraksi dalam lingkungan sosial yang normal. Pasalnya, orang yang mengalami kondisi ini akan mencoba menghindari hal yang memicu rasa takut atau menahannya dengan kecemasan yang besar.

Jenis-jenis Fobia

Berikut ini adalah tiga tipe fobia berdasarkan sistem DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) yaitu fobia spesifik, fobia sosial, dan agorafobia.

Fobia spesifik adalah ketakutan yang berlebihan dan persisten terhadap objek atau situasi spesifik, seperti: Acrophobia: takut terhadap ketinggian, bahkan hanya setinggi 2 meter sudah cukup menakutkan bagi penderita fobia ini. Claustrophobia: takut terhadap tempat tertutup atau terkunci sehingga orang dengan fobia jenis ini sering berada di taman atau di lapangan olahraga bersama teman-temannya. Fobia binatang: takut terhadap binatang tertentu seperti tikus, ular, atau binatang-binatang menjijikkan. Fobia dengan benda-benda tertentu: seperti jarum suntik (bukan rasa sakit yang ditakuti, namun keberadaan akan jarumnya), pisau, benda-benda elektronik, atau benda-benda lain.

Fobia sosial adalah ketakutan yang intens terhadap situasi sosial atau ramai sehingga mereka mungkin sama sekali menghindarinya, atau menghadapinya tetapi dengan distres yang amat berkecamuk. Penderita fobia sosial mengalami ketakutan terhadap situasi sosial seperti datang ke pesta, pertemuan sosial, bahkan presentasi untuk ujian. Fobia sosial yang mendasar adalah ketakutan berlebihan terhadap evaluasi negatif dari orang lain, dalam artian mereka takut dinilai jelek oleh orang lain.

Contoh umum untuk fobia jenis ini adalah: demam panggung yang berlebihan, kecemasan berbicara di forum yang berlebihan, bahkan dihadapan orang-orang terdekat sekalipun, kecemasan meminta sesuatu, seperti memesan makanan di rumah makan karena takut pelayan atau teman menertawai makanan yang mereka pesan, ketakutan bertemu dengan orang baru, hal ini menyebabkan penderita tidak berkembang dalam hal sosial.

Agorafobia secara harfiah diartikan sebagai “takut kepada pasar”, yang sugestif untuk ketakutan berada di tempat-tempat terbuka dan ramai. Agorafobia melibatkan ketakutan terhadap tempat-tempat atau situasi-situasi yang memberi kesulitan bagi mereka untuk meminta bantuan ketika ada suatu problem yang menimpa mereka atau orang lain. Orang-orang dengan agorafobia takut untuk pergi berbelanja di toko-toko yang penuh sesak, bersempit-sempitan di bus, dan lain-lain yang kira-kira membuat mereka sulit meminta pertolongan.

Glossophobia menurut Hancock (dalam Khan, dkk., 2015) berasal dari bahasa Yunani glossa yang berarti lidah dan phobos berarti rasa takut atau ketakutan. Counselling Center, University of Wisconsin Stout mendefinisikan ketakutan berbicara di depan umum (glossophobia) adalah suatu hal yang melibatkan rasa takut untuk dinilai atau dievaluasi oleh orang lain. Ketakutan ini sering disertai dengan berbagai reaksi fisik dan emosional yang signifikan dan dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berhasil memberikan pidato atau presentasi.

Penyebab Menderita Fobia

  • Pengalaman buruk, seperti halnya traumatis atau pernah mengalami hal yang kurang nyaman menurut penderita.
  • Faktor Genetik, faktor genetik menjadi andil dari orang tuanya.
  • Faktor Lingkungan, hal ini didasari dari pembelajaran pada lingkungan tempat tinggal.
  • Fungsi Neurologis atau Otak, seperti kecelakan cidera otak, usia, riwayat kesehatan keluarga.

Pengobatan dan Pencegahan Penderita Fobia

Ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar mencegah terjadinya fobia antara lain seperti:

  • Hadapi rasa takut yang muncul, step by step atau secara perlahan,
  • Tetap tenang dalam menghadapi segala sesuatu,
  • Tetap berpikir positif.

Fobia merupakan gangguan kesehatan mental yang menimbulkan kecemasan berlebihan tanpa rasional tehadap objek yang dianggapnya menakutkan atau tidak nyaman oleh penderitanya. Terdapat jenis fobia yang telah dijelaskan, namun dalam menghadapi fobia harus tetap berpikir positif dan lawan ketakutan secara bertahap sehingga dapat meningkatkan kesehatan.


Referensi:

  1. Atkinson. (2005). Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga.
  2. Nevid. S Jeffrey, Ratus. A Spencer, dan Greene Beverly. (2003). Psikologi AbnormalJilid 2, Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.