Kriteria Retardasi Mental

rasplove.com
Beberapa sindrom dengan retardasi mental menunjukkan penampakan fisik yang khas. Karakteristik fasial yang perlu diperhatikan adalah hipertelorisme, batang hidung yang datar, penampakan alis yang menonjol, lipatan epicanthus, dan ukuran kepala. Karakteristik lainnya mencakup opasitas kornea, perubahan retina, bentuk telinga letak rendah, jarak antara kedua mata, dan lidah yang panjang.

Temuan abnormal pada pemeriksaan fisik bayi seperti mikrosefali atau makrosefali, gambaran dismorfik, anomali kongenital multipel, atau kesulitan dalam pemberian makan harus menjadi perhatian karena sering berhubungan dengan retardasi mental di kemudian hari. Keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar juga sering ditemui.

Kriteria Retardasi Mental

Pada diagnosis penderita retardasi mental mengalami perubahan, dibandingkan dengan kriteria sebelumnya. Tingkat keparahan gangguan ditentukan berdasarkan fungsi adapatif dan bukan fungsi intelektual pada skor IQ semata.

DSM-5 menggunakan istilah intellectual disability sebagai pengganti istilah retardasi mental. Intellectual disability adalah gangguan perkembangan intelektual dan adaptif dalam domain konseptual, sosial, dan praktis dengan onset pada periode perkembangan (APA, 2013).

Derajat keparahan retardasi mental dalam DSM-5 ditetapkan berdasarkan fungsi adaptif, dan bukan berdasarkan skor IQ. Hal ini dikarenakan fungsi adaptif menentukan tingkat kebutuhan akan dukungan dalam kehidupan sehari-hari bagi pasien. Terlebih lagi, pemeriksaan IQ kurang valid pada nilai ambang batas bawah.

 

Referensi:

APA. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). American Psychiatric Publishing.

Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan & Sadock’s. (2015). Synopsis of psychiatry: behavioral sciences/clinical psychiatry. Eleventh edition. Wolters Kluwer.