Overthinking dan Cara Mengatasinya


Overthinking adalah kondisi ketika seseorang terlalu banyak memikirkan satu hal secara berulang hingga menimbulkan stres, kecemasan, dan rasa tidak nyaman. Istilah ini semakin populer, terutama di era digital yang penuh tekanan informasi, ekspektasi sosial, dan tuntutan hidup yang serba cepat. Banyak orang merasa sulit menghentikan pikiran negatif, sehingga akhirnya terjebak dalam siklus analisis berlebihan yang membuat hari terasa berat.

Secara psikologis, overthinking berkaitan dengan aktivitas otak yang terus mencari solusi, meskipun masalah tersebut belum tentu membutuhkan respons segera. Menurut penelitian pada jurnal Clinical Psychological Science, overthinking dapat meningkatkan risiko kecemasan, insomnia, dan kelelahan mental karena otak bekerja lebih keras dari seharusnya. Orang yang cenderung overthinking biasanya sulit fokus, sering ragu mengambil keputusan, dan merasa takut melakukan kesalahan.

Meskipun sangat umum terjadi, overthinking sebenarnya dapat dikendalikan dengan beberapa strategi sederhana. Latihan mindfulness, mencatat pikiran, hingga membatasi konsumsi informasi bisa membantu otak berhenti dari siklus berpikir berlebihan. Intinya, pikiran tidak bisa dihentikan sepenuhnya, tetapi bisa diarahkan agar lebih sehat dan produktif.

Cara Mengatasi Overthinking

Berikut beberapa langkah yang terbukti efektif dan mudah diterapkan:

  1. Latihan Mindfulness, Cobalah fokus pada apa yang sedang terjadi saat ini, misalnya dengan memperhatikan napas atau lingkungan sekitar. Teknik ini membantu meredakan kecemasan.
  2. Batasi Waktu untuk “Worry Time”, Sisihkan 10–15 menit sehari untuk memikirkan kekhawatiran. Di luar waktu itu, alihkan perhatian ke hal lain.
  3. Tulis Pikiran di Jurnal, Menuliskan pikiran dapat membuat otak merasa “lega” karena tidak lagi menyimpan semuanya sendiri.
  4. Kurangi Konsumsi Media SosialInformasi berlebih dapat memperparah overthinking. Batasi waktu scroll dan pilih konten yang menenangkan.
  5. Fokus pada Hal yang Bisa Dikendalikan, Tidak semua hal bisa dikontrol. Latih diri untuk membedakan mana yang bisa dan tidak bisa diatur.
  6. Selesaikan Satu Hal dalam Satu Waktu, Multitasking sering membuat pikiran semakin penuh. Selesaikan tugas secara bertahap.
  7. Konsultasi dengan Profesional, Jika overthinking mengganggu aktivitas sehari-hari, psikolog dapat membantu melalui terapi kognitif yang lebih terarah.

Kesimpulan

Overthinking bukan sekadar banyak berpikir, tetapi pola pikiran yang dapat menguras energi dan memengaruhi kesehatan mental. Namun, dengan strategi yang tepat, kita dapat melatih pikiran untuk tetap tenang, terarah, dan lebih produktif. Mengelola pikiran membutuhkan waktu, tetapi setiap langkah kecil yang dilakukan akan membawa perubahan besar bagi kesejahteraan diri.