Peran Orangtua terhadap Tingkat Prososial Anak

Prososial didefinisikan sebagai perilaku sukarela yang dimaksudkan untuk memberi manfaat kepada orang lain (Eisenberg et al, 2015). Perilaku prososial merupakan perilaku suka rela menolong orang lain tanpa ingin memperoleh imbalan dan membantu merasa puas setelah membantu (Baron & Byrne, 2002). Perilaku prososial dapat diukur dan diamati pada kegiatan sehari-hari seperti dalam hal kedermawanan, kebaikan, dan bantuan terhadap orang lain (Côté et al, 2011). 

Perilaku prososial dibentuk oleh perasaan peduli dan tanggung jawab atas kesulitan yang dihadapi oleh orang lain. Kepedulian tidak bisa tumbuh pada diri setiap orang melainkan membutuhkan proses latihan dan didikan orangtua secara kontinyu (Davidov & Grusec, 2006). Perbedaan perilaku prososial dilihat dari masing-masing kebutuhan yang sesuai dengan jenis kelamin dan perbedaan lingkungan tempat tinggal (Pastorelli et al, 2016) dan emosi kognisi (Singhal, 2014).

Attachment parenting merupakan ikatan afeksi antar individu sehingga orang tua memiliki peran dalam membentuk perilaku anak secara berulang-ulang dan konsisten (Bowlby, 1969/1982)

Attachment parenting berperan dalam menumbuhkan rasa empati pada anak-anak mereka, karena anak begitu dekat dengan orangtuanya (Cornell & Frick, 2007). Attachment parenting memainkan peran penting dalam mempengaruhi anak-anak dan suatu tindakan yang akan mereka lakukan ke depannya (Tambunan & Retnaningsih, 2007). Moreira et al (1998) menyebutkan bahwa gaya pengasuhan orang tua dan attachment parenting berpengaruh pada sikap altruisme anak. 

Dari hasil penelitian sebelumnya ditemukan bahwa remaja perempuan lebih prososial daripada remaja laki-laki (Chaplin & Aldao, 2013) namun pada hasil penelitian lainnya ditemukan bahwa remaja laki-laki memiliki tingkat prososial yang lebih tinggi daripada perempuan (Istiana, 2018).

Attachment parenting memiliki pengaruh terhadap sikap altruisme anak di masa dewasa karena anak berpikir kognitif secara kontinyu dari proses gaya pengasuhan orang tua terdekat (Mikulincer et al,  2005). Wang et al. (2017) bahwa attachment parenting-child memiliki impact positif pada perilaku prososial di masa depan. Pola pengasuhan yang dilakukan oleh keluarga berperan penting dalam membentuk perilaku, hal ini sejalan dengan hasil temuan sebelumnya  (Aditia et al, 2016). 

Menurut Bowlby (1969/1982) terdapat beberapa macam aspek attachment parenting kepada anak, yaitu: 

  1. Secure attachment. Pada asepk ini dibentuk dari interaksi orangtua dengan anak, pola kelekatan ini cenderung aman karena anak menganggap orangtua merupakan figur pendamping yang responsif, sensitif, penuh kasih sayang, dan selalu siap membantu anak dalam situasi yang mengancam. 
  2. Resistant attachment. Pada aspek ini anak menganggap bahwa orangtua tidak akan selalu ada untuk mereka, oleh karena itu dari keyakinan tersebut anak mudah mengalami rasa cemas untuk berpisah. Selain itu anak akan cenderung menjadi manja, cari perhatian, dan mudah cemas ketika mengeksplorasi lingkungan. 
  3. Avoidant attachment. Anak tidak merasakan kelekatan dengan orangtuanya karena ketika membutuhkan kasih kasih sayang seorang anak tidak direspon bahkan ditolak. Pada aspek ini sebuah konflik merupakan hasil dari perilaku orangtua yang secara konsisten menolak ketika anak berusia remaja untuk mendekat dan mencari rasa nyaman bahkan perlindungan kepada orangtuanya.

Hasil analisis menunjukkan bahwa remaja laki-laki lebih tinggi perilaku prososialnya daripada remaja perempuan. Dalam hal ini perbedaan jenis kelamin dapat memoderasi tingkat attachment parenting denganperilaku prososial.

Referensi

  • Aditia, H. R., Hamiyati, H., & Rusilanti, R. (2016). Hubungan pola asuh orang tua dengan kepedulian sosial remaja. Jurnal Kesejahteraan Keluarga Dan Pendidikan. 3 (2) 35.
  • Baron, RA. & Byrne, D. (2002). Social Psychology. Boston, MA: Allyn & Bacon.
  • Bowlby, J. (1969/1982). Attachment and loss, Vol. 1: Attachment Second Edition. New York: Basic Books.
  • Côté, S., Kraus, M. W., Cheng, B. H., Oveis, C., van der Löwe, I., Lian, H., & Keltner, D. (2011). Social power facilitates the effect of prosocial orientation on empathic accuracy. Journal of Personality and Social Psychology. 101,(2) 217232.
  • Cornell, A. H. & Frick, P. J. (2007). The moderating effects of parenting styles in the association between behavioral inhibition and parent-reported guilt and empathy in preschool children. Journal of Clinical Child and Adolescent Psychology. 36,  305 – 318. 
  • Davidov, M., & Grusec, J. E. (2006). Untangling the links of parental responsiveness to distress and warmth to child outcomes. Child Development. 77, 44 – 58.
  • Eisenberg, N., Spinrad, T. L., & Knafo-Noam, A. (2015). Prosocial development. In M. Lamb & C. Garcia-Coll (Eds.) and R. M. Lerner (Vol. Ed.) Handbook of child psychology (7th ed.). New York, NY: Wiley. 
  • Istiana. (2018). Perbedaan perilaku prososial remaja ditinjau dari jenis kelamin di kelurahaan Tanjung Rejo Medan Sunggal. Jurnal Diversita. 4,(1) 58 – 68.  
  • Moreira, J. M., Bernardes, S., Andrez, M., Aguiar, P., Moleiro, C., & Maria de Fatima Silva, M. d. F.  (1998). Social competence, personality and adult attachment style in a portuguese sample. Indigd. Diff. 24,(4) 565 – 570. 
  • Pastorelli, C., Lansford, J. E., Luengo Kanacri, B. P., Malone, P. S., Di Giunta, L., Bacchini, D., … Sorbring, E. (2016). Positive Parenting and Children’s Prosocial Behavior in Eight Countries. Journal of Child Psychology and Psychiatry. 57,(7) 824 – 834
  • Singhal, N. (2014). The Effect of Gender on Aggressive and Prosocial Behavior with Gaming Technology. Trinity College Digital Repository. Senior Theses and Projects. Trinity College Digital Repository. Hartford. 
  • Wang, Y., Li, D., Sun, W., Zhao, L., Lai, X., & Zhou, Y. (2017). Parent-child attachment  and prosocial behavior among junior high school students: Moderated mediation effect. Acta Psychologica Sinica. 49,(5) 663.