Pahami antara stress dan depresi

rskd-maluku.com
Seringkali kita mengenal tentang stres di setiap bagian kehidupan kita, namun tahukah bahwa stres dan depresi memiliki perbedaan yang mendasar.

Stres

Biasa yang kita sebut dengan stres ini memiliki banyak penyebab yaitu adanya tekanan dari luar dan dari diri sendiri yang berangsur cukup lama. Ketika seseorang dilanda stres tubuh terasa terancam oleh keadaan sekitar entah itu dari dalam maupun dari luar tubuh. Sebagai contoh ketika mengerjakan tugas akhir dan kita belum selesai mengerjakannya atau harus mengulang sedangkan teman kita sudah selesai semua, maka tubuh kita otomatis akan mematikan beberapa fungsi-fungsi yang diperlukan.

Apabila stres muncul ketika tidak diinginkan maka akan membuat otak memproduksi dan membanjiri tubuh dengan hormon atau adrenalin, kortisol, dan norepinefrin sehingga kita akan merasa emosi, cema, dan gelisah. Dengan adanya pelepasan hormon dan senyawa kimia tersebut bertujuan mempersiapkan tubuh untuk melakukan tindakan fisik. Hal ini menyebabkan timbulnya sejumlah reaksi fisik yang meliputi jantung berdebar, ritme nafas semakin cepat, otot jadi tegang, dan naiknya tekanan darah.

Perlu diketahui kita jangan pernah mengesampingkan stres karena dapat berujung pada depresi. 

Depresi

Depresi sendiri adalah penyakit mental yang memiliki dampak buruk terhadap pada suasana hati, perasaan, stamina, selera makan, pola tidur, hingga konsentrasi terganggu. Keadaan depresi bukanlah hal

Seseorang yang menderita depresi biasanya akan hilang semangat dan motivasi, akan merasakan kesedihan setiap hari, dalam menjalani aktivitas sehari-hari tidak dapat berjalan baik, jarang bersosialisasi dan menyendiri, hingga berujung pada bunuh diri.

Beberapa studi menngungkapkan depresi ini bisa saja tidak diiringi dengan adanya stres terlebih dulu sehingga menjadi kronis.

Gejala Stres dan Depresi

Stres dapat terjadi pada siapa saja tidak pandang usia, sehingga beberapa penderita akan mengalami hal sebagai berikut:

  • Sulit tidur di malam hari (insomnia)
  • Daya ingat menurun atau sering lupa
  • Kurang fokus dan kurang konsentrasi
  • Pola makan terganggu
  • Mudah marah dan tersinggung
  • Sering gugup dan gelisah
  • Selalu cemas berlebih dengan deadline pekerjaan

Untuk gejala depresi sendiri sangatlah rumit daripada gejala stres itu sendiri, karena depresi sendiri muncul secara bertahap dan agak susah teridentifikasi tanpa adanya kemunculan gejala stres. Berikut ini gejala stres yang dapat kita kenali:

  • Menarik diri dari lingkungan sosial dan tempat tinggal
  • Selalu sedih dan beranggapan bahwa tidak ada harapan untuk hidup
  • Hilangnya semangat, motivasi, dan energi
  • Makan lebih sedikit dari biasanya
  • Mudah marah, kecewa, tersinggung, paranoid
  • Hilangnya minat pada kegiatan yang disukai
  • Selalu berpikir negatif terus
  • Sulit mengingat
  • Merasa salah, gagal, dan putus asa
  • Menyakiti diri sendiri
  • Memiliki niat bunuh diri

Efek Depresi 

Setelah mengenal stres dan depresi maka kita akan tahu bahaya yang akan terjadi apabila tidak ditangani secara berkala. Apabila tidak ditangai dengan serius maka dapat menurunkan kemampuan otak dan meningkatkan resiko Alzhaeimer bahkan stroke.

Pada beberapa kasus berat seseorang yang mengidap depresi berat cenderung ingin mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Maka sebaiknya kita harus menanggapi masalah stress dan depresi dengan sangat serius sebelum terlambat.

Baca juga: Kenali Jam Kerja Otak Kita

Penanganan

Adapun beberapa penanganan bagi pengidap stres atau depresi yaitu dengan cara konseling, sehingga orang yang mengidap depresi akan mencari perhatian ke orang lain mengenai masalahnya. Beberapa penangagn medis seperti  Terapi Kognitif Behavior (CBT) dan psikoterapi dapat menjadi alternatif bagi seseorang yang mengidap depresi. 

Namun untuk penanganan melalui pengobatan dapat merujuk pada psikiater yang nanti akan meberikan obat anti-depresan atau obat penenang untuk tidur.

Kesimpulan

Stres dan depresi merupakan penyakit mental yang dapat berujung pada kematian seseorang apabila tidak ditangani dengan serius. Oleh karena itu kita sebagai orang terdekat dapat memberikan tenaga dan waktu untuk bisa mendengarkan keluhan dan memotivasi pengidap depresi di sekitar kita, karena mereka tentu sangat membutuhkan pertolongan kita.


Sumber:
https://www.stress.org.uk/what-is-stress/
https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/d/depression