Apa Itu Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif?
Dalam penelitian psikologi, terdapat dua pendekatan utama yang sering digunakan oleh para peneliti, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Keduanya memiliki perbedaan yang mendasar dalam hal tujuan, jenis data, metode pengumpulan data, hingga teknik analisis. Memahami perbedaan ini sangat penting agar peneliti dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan permasalahan yang ingin dikaji.
1. Penelitian Kuantitatif: Mengukur, Menguji, dan Menggeneralisasi
Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis dan mengukur hubungan antar variabel secara objektif. Data yang dikumpulkan berupa angka dan biasanya dianalisis menggunakan statistik.
Contoh: Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara durasi belajar dan tingkat stres mahasiswa menjelang ujian. Ia menyebarkan kuesioner kepada 200 mahasiswa dan menganalisis hasilnya menggunakan uji korelasi Pearson.
Pendekatan ini cocok ketika peneliti ingin mengetahui berapa besar pengaruh, seberapa kuat hubungan, atau berapa persen perbedaan antar kelompok.
Contoh judul penelitian kuantitatif:- Hubungan antara Intensitas Belajar dan Tingkat Kecemasan Akademik pada Mahasiswa
- Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Resiliensi Remaja Pasca Perceraian Orang Tua
- Perbedaan Tingkat Stres antara Mahasiswa Semester Awal dan Akhir di Masa Pandemi
- Pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa Psikologi
- Hubungan Antara Kepercayaan Diri dan Kecenderungan Prokrastinasi Akademik
2. Penelitian Kualitatif: Memahami Makna dan Pengalaman Subjektif
Sebaliknya, penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami makna, pengalaman, atau fenomena sosial secara mendalam dan kontekstual. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, cerita, atau narasi.
Contoh: Seorang peneliti ingin mengeksplorasi bagaimana mahasiswa baru menyesuaikan diri secara psikologis saat pertama kali hidup jauh dari keluarga. Ia melakukan wawancara mendalam dengan 10 mahasiswa dan menganalisis transkripnya untuk menemukan tema-tema utama.
Pendekatan ini cocok ketika peneliti ingin mengetahui mengapa sesuatu terjadi, bagaimana individu memaknainya, dan apa yang menjadi pengalaman batin seseorang.
Contoh judul penelitian kualitatif:
- Makna Kecemasan Ujian dalam Perspektif Mahasiswa Tahun Pertama
- Pengalaman Mahasiswa Perantau dalam Menyesuaikan Diri di Lingkungan Baru
- Narasi Remaja Tentang Tekanan Media Sosial dan Konsep Diri
- Studi Fenomenologis tentang Pengalaman Burnout pada Guru Sekolah Dasar
- Strategi Koping Mahasiswa yang Mengalami Kegagalan Akademik: Sebuah Studi Kualitatif
Kesimpulan: Dua Pendekatan, Dua Cara Pandang
Baik pendekatan kuantitatif maupun kualitatif memiliki keunggulan masing-masing. Dalam beberapa kasus, keduanya dapat digabungkan dalam pendekatan mixed methods untuk memperoleh pemahaman yang lebih utuh. Sebagai peneliti psikologi, penting bagi kita untuk memahami karakteristik kedua pendekatan ini agar dapat memilih metode penelitian yang paling sesuai dengan tujuan dan konteks kajian yang kita lakukan.