Bersosialisasi Resep Sehat untuk Mental Kita
2.10.22
PIMC.co.id |
Sebagai
makhluk sosial, mustahil manusia hidup tanpa bersosialisasi. Terlepas
dari tertutup atau terbukanya karakter seseorang pada orang lain,
bersosialisasi mutlak diperlukan termasuk untuk kesehatan mental.
Bersosialisasi terbukti bisa meningkatkan kesehatan otak dan menurunkan
risiko mengalami demensia.Tentu
bersosialisasi yang bermanfaat adalah jenis sosialisasi positif.
Bukannya terjebak dalam lingkaran pertemanan yang lebih banyak aktivitas
negatif di dalamnya seperti saling pamer atau tak bisa menghargai orang
lain. Artinya, penentuan berada dalam lingkaran sosialisasi positif
atau negatif harus disaring dari diri sendiri, disadur dari SehatQ mari kita simak resep dalam menyehatkan mental kita.
Menghindari depresi
Berinteraksi
dengan orang lain akan membuat perasaan menjadi lebih senang. Dalam
jangka panjang, bersosialisasi akan mengurangi risiko mengalami depresi.
Itulah sebabnya ada orang yang efektif memperbaiki mood mereka dengan
cara membangun koneksi sosial bersama orang lain.
Menurunkan risiko demensia
Bagi
lansia, bersosialisasi baik untuk kesehatan mental. Dalam penelitian,
orang yang terbiasa terkoneksi dengan orang lain menunjukkan daya ingat
dan kemampuan kognitif yang lebih baik. Dalam jangka panjang, lansia
yang masih aktif bersosialisasi jarang mengalami demensia dibanding yang terisolasi secara sosial.
Merasa nyaman
Interaksi sosial bisa membuat seseorang merasa nyaman, dengan caranya masing-masing. Mungkin bagi social butterfly, hinggap
dari satu kelompok ke kelompok lain sudah menjadi kewajiban bagi
mereka. Tapi tentu berbeda dengan orang introvert yang bisa merasa
kehabisan energi jika bertemu terlalu banyak orang.Namun
terlepas dari apakah seseorang introvert atau ekstrovert, tetap saja
interaksi sosial menimbulkan rasa nyaman. Sebut saja bagi introvert,
mereka merasa nyaman bersosialisasi dengan orang-orang terdekat tempat
mereka bisa berbicara dan menuangkan keluh kesah apapun.
Memotivasi jalani gaya hidup sehat
Lihat bagaimana pengobatan non-medis seperti berkumpul dengan support group
kerap disarankan bagi pasien tertentu. Secara tidak langsung, itu
adalah bentuk bersosialisasi yang bermanfaat untuk memotivasi tiap
individu. Dengan saling bercerita bersama teman seperjuangan, maka akan
ada motivasi untuk sembuh atau lebih menerima penyakit yang diderita.Tentu hal ini tak hanya berlaku pada support group
penderita penyakit tertentu saja. Dalam level yang lebih sederhana,
pertemanan dalam kelompok yang sama-sama suka berolahraga atau menjalani
pola makan sehat tertentu juga bisa saling memotivasi.
Baca juga: Ciptakan Mental Positif, Kalahkan Pandemi
Kontak langsung bagaikan “vaksin”
Secara
psikologis, kontak langsung memberi stimulus pada sistem saraf sehingga
melepaskan semacam “cocktail” pada neurotransmitter yang bertugas
merespons stres dan rasa cemas berlebih. Artinya, ketika terbiasa
bersosialisasi dengan bertemu langsung, maka seseorang bisa lebih tahan
banting terhadap berbagai pemicu stres.Sama
seperti vaksin yang memicu antibodi untuk keluar, bahkan interaksi
sederhana seperti melakukan tos atau berjabat tangan bisa menstimulus
produksi oksitosin. Ketika ada produksi oksitosin melimpah, maka tingkat
kepercayaan bisa meningkat. Di saat bersamaan, level kortisol yang
merespons stres pun menurun.
Mencegah penurunan kesehatan mental
Jika
di atas sudah disebutkan bahwa bersosialisasi mencegah demensia hingga
penurunan fungsi degeneratif otak, ada penelitian lain yang tak kalah
menarik. Menurut Cognitive Neurology and Alzheimer’s Disease Center di
Chicago, para “SuperAgers” atau lansia berusia 80 tahun ke atas dengan
kesehatan mental layaknya orang lebih muda memiliki satu kesamaan: punya
sahabat dekat.Dengan adanya
sahabat dekat dalam jangka panjang ini, terbukti membuat para SuperAgers
mendapatkan dampak positif dari interaksi sosial ketimbang yang tidak.Bahkan
bagi orang yang tak suka bersosialisasi dengan terlalu banyak orang
sekalipun, berinteraksi hanya dengan satu orang sahabat dekat saja tetap
bisa membawa manfaat positif bagi kesehatan fisik dan juga mental.Tak
hanya baik untuk kesehatan otak, bersosialisasi terbukti bisa
memotivasi seseorang menjalani hidup yang lebih positif, sehat, dan
menyenangkan.
Jadi bagaimana? mari kita jaga aktivitas kita kepada orang lain dan lingkungan sekitar kita agar mental dan tubuh kita lebih terjaga.