Mengatasi Gugup Berbicara depan Publik

Huffpost
Berbicara di depan umum adalah hal yang mutlak bagi sebagian orang agar dapat menyampaikan pendapatnya kepada khalayak luas. Oleh karena itu perlu strategi khusus dalam menyampaikan secara persuasif ini, namun hal ini tidaklah mudah bagi sebagian orang yang tidak mampu menyampaikan pendapat  atau materi di depan umum. Beberapa orang yang sudah terbiasa mungkin mampu mengontrol dirinya agar dapat mampu berbicara di depan dan tidak mengalami rasa cemas maupun gugup, namun sebagian orang yang belum terbiasa mungkin akan merasakan demam panggung dan akhirnya akan mengalami "blank" ketika akan berbicara di depan publik.

Oleh karena itu ada beberapa tips menarik yang dirangkaum agar dapat berbicara di depan publik dan mengontrol rasa cemas yang muncul:

Persiapan

Tidak ada penyampaian materi secara mendadak apabila dipersiapkan sejak awal dan memiliki kesan profesional ketika melakukan presentasi, pidato, ceramah dan sebagainya. Persiapan ketika hendak melakukan publik speking ini memberikan kita dorongan kuat dalam menggali informasi secara masiv pada lingkungan kita akan berbicara. 

Namun apa saja yang perlu dipersiapkan? 

Banyak sekali hal yang peerlu disiapkan sebelum melakukan publik speaking seperti menyiapkan materi yang akan disampaikan, bila itu menggunakan power point maka persiapkan isi materi, layar LCD, proyektor, komputer, sound, panggung, dan alat pendukung lainnya agar ketika menyampaikan materi kita memiliki persiapan yang matang dan tidak terkesan tergesa-gesa.

Datang lebih awal

Datang lebih awal merupakan hal yang paling baik agar para audiens tidak merasa wasting time (buang-buang waktu) ketika hendak mendengarkan materi yang akan disampaikan. Selain itu ketika sudah berada pada "medan perang" yaitu panggung maka kita menganggap bahwa tamu merasa dihormati dan pembawa materi adalah tuan rumah bagi para pendengar.
Dengan datang lebih awal tentu membuat kita lebiha banyak persiapan dan kita jauh lebih tenang apabila ada suatu hal yang perlu diperbaika atau dipersiapkan lebih, maka hal ini dapat mengurangi rasa cemas kita akan hal-hal di luar perhitungan kita.

Positif thinking

Hal ini merupakan hal mutlak karena mental kita sangat mempengaruhi perilaku kita dalam mengatasi apapun. Oleh karena itu dengan kita berpikir positif maka kita dapat meningkatkan rasa percaya diri pada diri kita sehingga dalam melakukan aktifitas apapun akan lebih tenang dan merasa damai. Karena menurut teori psikoanalisis dalam diri kita memiliki alam bawah sadar yang jauh lebih baik apabila kita berpikir positif dan bertindak sesuai dengan pikiran kita.

Atur ritme nafas

Selain berpikir positif, maka hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengatur ritme nafas kita agar terkesan profesional dan tidak terlihat gugup ketika berbicara di depan. Biasakan mengatur nafas secara tenang dan rileks agar semua berjalan lancar. Apabila rasa cemas datang ketika hendak melakukan presentasi maka lakukan berdiri sejenak kemudian tarik nafas dalam-dalam lalu hembuskan secara perlahan.

 Baca juga: Antara Stres dan Depresi

Fokus pada materi

Materi yang akan kita sampaikan sebaiknya telah kita hafal dan kita kuasai sebelum melakukan presentasi atau berbicara di depan publik. Hal ini berguna agar saat menyampaikan materi lebih fokus dan terarah pada pokok bahasan. Fokus pada materi mengarahkan audiens untuk kembali pada materi yang akan kita sampaikan apabila terdapat pertanyaan yang akan keluar jalur, dan hal ini dapat membuat kita akan kesulitan apabila lingkupnya terlalu general atau kurang kita kuasai. Maka dengan menggunakan layar dan beberapa slide yang sudah disediakan materi akan lebih terpusat.

Gunakan body language

Menggunakan bahasa tubuh menunjang kita untuk tampil percaya diri dan meyakinkan pendengar bahwa kita tampil lebih maksimal saat melakukan presentasi atau berbicara di depan publik. Dengan menggunakan bahasa tubuh hal yang mungkin membuat kita lupa atau beberapa kosakata yang hampir lupa dapat menutupi kesalahan verbal yang akan kita ungkapkan, dan hal ini akan lebih meyakinkan audiens daripada hanya duduk dan berbicara tanpa gerak tubuh. Selain itu dengan gerak tubuh maka audiens dapat sedikit terhibur dan tidak bosan.

Latihan 

Latihan merupakan proses dalam membiasakan diri dalam melakukan hal apapun agar terbiasa dan mampu mengondisikan diri melalui pengalaman yang sudah dijalankan sebelumnya. Secara psikologis hal ini akan meningkatkan kebiasan dan akan lebih familiar dengan hal-hal yang dilakukannya seperti aktifitas biasa. Adanya latihan ini dapat memback-up hal-hal yang mungkin di luar kendali kita, misal apabila listrik mati atau lupa beberapa slide, maka dengan latihan kita dapat mengontrol diri kita dalam menyampaikan materi seperti latihan sebelum. Oleh karena itu ada ungkapan bahwa "lebih baik bercucuran darah saat latihan daripada mati di medan perang".

Kesimpulan

Setiap orang pasti memiliki rasa cemas dan gugup ketika akan melakukan presentasi atau berbicara di depan publik, namun karena mereka sudah terbiasa dan memiliki jam terbang yang tinggi maka semuanya sudah menjadi kebiasaan, semakin terbiasa dengan hal-hal yang membuat kita tertekan maka akan terbiasa kita akan mengahadapi suatu hal besar.